STUDI KELAYAKAN SISTEM MAPPING POINT UMKM KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELAYAKAN TELOS
Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Pengembangan Sistem Informasi
Dosen Pengampu: Joko Minardi, M.Kom
Disusun Oleh:
Khoirul Hidayat S (181250000288)
Muhammad Zulfa S (181250000248)
Feri Anggriawan (181250000249)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah “STUDI KELAYAKAN SISTEM MAPPING POINT UMKM KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELAYAKAN TELOS” saya bermaksud menjelaskan judul tersebut beserta yang ada didalamnya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memaparkan perancangan studi kelayakan sistem mapping point umkm kota malang dengan menggunakan metode kelayakan telos. adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu syarat tugas UAS mata kuliah Penelitian Sistem Informasi.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan saya dalam menulis tugas ini.
Wasslamualaikum Wr.Wb
Jepara, 13 Februari 2021
Penyusun
Daftar isi
1. Kelayakan Teknik (Technical Feasibility)
2. Penilaian Faktor Kelayakan Teknik
3. Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)
4. Penilaian Kelayakan Ekonomi
8. Penilaian Kelayakan Operasional
Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
BAB I
Latar belakang
Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan tantangan dan peluang besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Dalam perencanaan strategisnya MEA bertujuan mewujudkan ekonomi yang stabil di wilayah Asia Tenggara dan mendorong daya saing negara-negara anggotanya di kancah perekonomian global. MEA diharapkan dapat memacu para pelaku bisnis untuk bekerja keras, kreatif dan inovatif dalam upaya untuk tetap bertahan di tengah persaingan bisnis. Dengan adanya MEA maka akan terjadi perluasan pasar dan bebasnya arus barang, jasa dan modal. Sehingga merupakan sebuah peluang besar bagi pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya.
Analisis Sistem
Salah satu jenis pelaku bisnis yang mendapat sorotan utama dalam pelaksanaan MEA adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Lebih dari 96% pelaku bisnis ASEAN adalah UMKM. Dalam perekonomian Indonesia UMKM merupakan kelompok usaha yang memiliki peran yang cukup besar dan terbukti tahan terhadap goncangan krisis ekonomi.
Dengan perannya yang cukup besar ternyata UMKM memiliki beberapa permasalahan. Diantaranya adalah bahwa mayoritas UMKM bersifat income gathering dengan ciri-ciri merupakan usaha milik keluarga dan menggunakan teknologi yang sangat sederhana. Dan hal ini akan sangat menyulitkan untuk pengembangan pasar. Karena yang terjadi pihak UMKM melakukan pemasaran pasif dan tidak terakses oleh konsumen yang lebih luas. Dengan minimnya informasi yang dijangkau oleh dunia luar terkait UMKM maka memberikan dampak buruk terhadap jalinan kemitraan dan perluasan pasar. Maka beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemitraan, efisiensi usaha dan perluasan akses adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Penggunaan teknologi informasi oleh masyarakat meningkat pesat seiring berkembangnya riset di bidang tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang menunjukkan pertumbuhan penggunaan perangkat mobile dan internet yang signifikan. Berdasarkan data yang dilansir oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 132.7 juta atau setara 51.7% terhadap populasi penduduk Indonesia. Mayoritas pengguna menggunakan mobile untuk mengakses internet (69.9%). Oleh karena itu dalam rangka mendukung pengembangan UMKM di Kota Malang, maka pemanfaatan teknologi internet dan mobile dalam sebuah sistem informasi yang terintegrasi dirasa paling cocok.
Sebagai langkah awal dalam pengembangan sistem informasi maka perlu dilakukan studi kelayakan (feasibility study) adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan. Studi kelayakan disebut juga dengan istilah high point review. Studi kelayakan yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menilai tahap kesiapan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang bidang UKM dalam memanfaatkan teknologi informasi yang akan dibuat. Tahap kesiapan ini yang akan menjadi pertimbangan apakah sistem informasi tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak.
Analisis Sistem Lama
|
Sistem Lama |
Sistem Baru |
|
Waktu yang Dibutuhkan untuk menyelesaikan 1pekerjaan (1laporan) membutuhkan waktuyang lama |
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 laporan relative singkat, yaitu ± 10menit. |
Information (informasi) untuk mengetahui apakah sistem menyediakan informasi yang berkualitas bagi pengguna akhir dan manajer.
|
Sistem Lama |
Sistem Baru |
|
Informasi yang disajikan kadang terlambat dan tidak akurat. Informasi disajikan dalam bentuk tabel (belum relevan). |
Informasi yang dihasilkan dapat tepat waktu dan lebih akurat. Informasi disajikan dengan beberapa fasilitas. |
Economy (ekonomi) untuk mengetahui apakah siystem menawarkan tingkat dan kapasitas pelayanan yang memadai untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
|
Sistem Lama |
Sistem Baru |
|
Biaya yang dikeluarkan tinggi akibat sering terjadinya kesalahan dalam mencetak laporan. |
Biaya yang dikeluarkan relative lebih rendah karena kesalahan pencetakan laporan dapat diminimalkan. |
Control (pengendalian) untuk mengetahui apakah system menawarkan kontrol (pengendalian) untuk mengatasi kecurangan-kecurangan dan untuk menjamin keakuratan dan keamanan data.
|
Sistem Lama |
Sistem Baru |
|
File-file akademik dapat diakses oleh orang-orang yang tidak berwenang. |
Pengendalian system Dilakukan dengan membatasi hak user serta |
Efficiency (efisiensi) untuk mengetahui apakah sistem menggunakan secara maksimum sumber yang tersedia termasuk orang, waktu aliran form, meminimalkan penundaan proses.
|
Sistem Lama |
Sistem Baru |
|
Banyak menghabiskan waktu dengan sia- sia untuk Menginputkan data yang sama. |
Lebih hemat waktu karena pemasukan data yang sama dapat dihindari. |
Services (pelayanan) untuk mengetahui apakah system menyediakan layanan yang diinginkan dan handal pada siapa saja yang menginginkannya, dan apakah system fleksibel dan dapat dikembangkan.
|
Sistem Lama |
Sistem Baru |
|
Pelayanan belum memuaskan karena sistem menyajikan informasi dalam format yang tidak konsisten. Sistem lambat dalam proses pengolahan data. |
Tingkat kepuasan terhadap pelayanan dapat ditingkatkan karena system menyajikan informasi dalam format yang konsisten Proses pengolahan data lebih cepat. |
Pengujian Kelayakan Sistem
1. Menilai Kelayakan Teknik
Jika dalam sistem yang hendak dikembangkan menggunakan teknologi yang stabil dan sudah diketahui atau dipakai secara umum maka nilai kelayakan teknik antara 9.5 sampai 10. Namun jika teknologi tersebut dianggap baru atau belum dipakai secara umum sehingga butuh keluaran terbaru dari pemasok maka penilaian antara 6 sampai 8.
2. Menilai Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi menilai apakah ada dukungan secara ekonomi oleh manajemen dalam pengembangan sistem. Jika manajemen memberikan indikasi bahwa mereka mendukung sistem tersebut tapi dana belum bisa disediakan maka penilaian kelayakan antara 5 sampai 8. Jika dana yang diperlukan telah diberikan maka penilaian berkisar 9 sampai 10.
3. Menilai Kelayakan Hukum
Biasanya legalitas dari suatu proyek bukan sebuah permasalahan. Sehingga nilai kelayakan ini sangat mungkin bernilai 10. Namun jika data yang dimiliki bernilai sensitif yang berakibat managemen berurusan dengan hukum dikarenakan kesalahan terhadap data maka penilaian kelayakan 9.5.
4. Menilai Kelayakan Operasional
Penilaian kelayakan operasional menilai adanya pengguna yang terlatih dengan baik dan berdedikasi untuk menjalankan sistem. Namun jika pengguna adalah pengguna yang tidak terlatih dengan baik sehubungan dengan kinerja mereka maka penilaian kelayakan 7.
5. Menilai Kelayakan Waktu
Pengukuran kesalahan estimasi waktu adalah kunci keberhasilan Jika sistem terlihat sederhana, standar dan berbasis local dimana total waktu pengembangan diukur dalam jam atau hari maka kesalahan perkiraan (etimation error) yang dibutuhkan dalam perancangan dan implementasi menjadi kecil. Tetapi jika sistem adalah enterprise wide membutuhkan toal waktu dalam tahun maka probabilitas kesalahan estimasi semakin tinggi.
Nilai akhir dari faktor kelayakan TELOS didapatkan dengan menjumlah hasil nilai dari setiap faktor kelayakan kemudian dibagi dengan jumlah faktor kelayakan. Semakin rendah rate (nilai) faktor kelayakan TELOS, semakin tinggi resiko pengembangan sistem. Begitu pula sebaliknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kelayakan Teknik (Technical Feasibility)
Kelayakan teknik berhubungan dengan teknologi yang dikembangkan dinilai kesesuaiannya dengan keadaan organisasi. Berikut penjabaran kelayakan teknik yang didapatkan dari hasil analisa terhadap bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang.
2. Penilaian Faktor Kelayakan Teknik
Sistem yang akan dibangun menggunakan teknologi yang biasa dipakai oleh pegawai bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Karena sistem hanya membutuhkan browser dan jaringan internet untuk mengaksesnya. Pemanfaatan teknologi yang dikembangkan dalam sistem juga mampu dijangkau oleh perangkat yang dimiliki. Sehingga penilaian kelayakan teknik sistem adalah 8.7.
3. Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)
Penelitian ini menggunakan metode perhitungan Return On Investment (ROI) untuk menganalisa tingkat kelayakan ekonomi. Metode ini dipilih untuk menunjukkan kepada pihak dinas bahwa sistem yang akan dibangun memiliki biaya dan kemanfaatan yang logis dan mampu dicapai. Sehingga menjadi landasan bagi manajemen untuk memberikan penilaian yang cukup untuk menerima sistem ini.
4. Penilaian Kelayakan Ekonomi
Dari hasil perhitungan Return On Investment (ROI) maka didapati bahwa biaya dan manfaat yang dihasilkan berada pada kategori logis. Pihak dinas sangat mendukung keberadaan sistem yang akan dibangun berdasarkan hasil analisa tersebut. Namun pihak dinas belum memiliki dana untuk saat ini. Tetapi pihak dinas bersedia untuk melakukan uji coba kepada sistem selama 1 tahun untuk dijadikan landasan pengajuan pendanaan jika memang sistem tersebut dipakai pada tahun berikutnya. Berdasarkan hal tersebut maka penilaian kelayakan ekonomi adalah 5.6.
5. Kelayakan Hukum
Sistem akan dibangun dengan menggunakan perangkat lunak open source. Sistem dibangun dengan tidak melanggar hukum pemanfaatan perangkat yang dilindungi oleh hak cipta berdasarkan UU Hak Cipta UU No 19 tahun 2002. Sistem dibangun dengan menggunakan framework open source yaitu framework ionic 2 dan laravel. Database yang digunakan juga adalah database MySQL yang lisensinya gratis.
6. Penilaian Kelayakan Hukum
Sistem akan dibangun dengan perangkat lunak yang tidak melanggar hak cipta. Data yang akan dipakai dalam pengembangan sistem juga bukan data sensitif yang perlu perlindungan khusus. Namun sistem akan tetap memberikan perlindungan data dengan pembatasan hak akses oleh orang-orang tertentu saja. Berdasarkan analisis kelayakan hukum maka penilaian kelayakan hukum adalah 9.0.
7. Kelayakan Operasional
Kelayakan kerja operasional dapat dinilai dengan kerangka kerja PIECES yang meliputi performance, information,economy,control,efficiency,services.
8. Penilaian Kelayakan Operasional
Berdasarkan hasil analisa kelayakan operasional diketahui bahwa sistem yang baru memiliki potensi untuk bisa meningkatkan performa dinas.Sistem yang baru juga siap dipakai oleh dinas karena pihak dinas cukup familiar dengan teknologi dan perangkat yang dipakai. Walaupun pegawai yang ditunjuk menjalankan sistem di masa depan bukanlah pegawai tetap dinas. Berdasarkan hal ini maka penilaian kelayakan operasional adalah 7.7.
9. Kelayakan Waktu
Pengembangan sistem direncanakan selesai dalam waktu maksimal ± 20 minggu. Adapun rencana pengembangan sistem direncanakan dengan metode waterfall dimana tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Tahapan yang ditempuh dalam metode waterfall adalah tahap communication yang terdiri dari project initiation dan requirements gathering, tahap planning yang terdiri dari tahap estimating, scheduling dan tracking,tahap modeling yang terdiri dari analysis dan design, dan tahap construction yang terdiri dari code dan test.
10. Penilaian Kelayakan Waktu
Sistem yang akan dibangun termasuk dalam kategori sistem sederhana dimana total waktu pengembangan diukur dalam ukuran jam, hari dan minggu. Maka kesalahan perkiraan (estimation error) yang dibutuhkan untuk perancangan dan implementasi menjadi lebih kecil. Berdasarkan hal ini maka penilaian kelayakan waktu adalah 9.0.
NILAI AKHIR KELAYAKAN TELOS
Nilai Akhir Faktor Kelayakan TELOS
Nilai akhir faktor kelayakan TELOS diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai faktor kelayakan kemudian dibagi dengan jumlah faktor kelayakan.
Nilai faktor kelayakan = 8.7+ 5.6+9.0+7.7+9.0 = 8.0
5
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem yang akan dilakukan berada pada kategori layak dengan nilai rata-rata > 5.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa kelayakan dengan menggunakan metode TELOS didapati bahwa sistem yang akan dikembangkan berada pada kategori layak untuk dikembangkan. Pada penilaian kelayakan, faktor yang mendapat nilai terendah adalah kelayakan ekonomi dengan nilai 5.6. Hal ini membutuhkan tinjauan yang lebih mendalam lagi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Tinjauan yang dimaksudkan adalah dengan terus menimbang keuntungan intangible yang tidak dapat diukur dengan materi secara langsung. Karena perkembangan teknologi mutlak harus dilaksanakan oleh pemerintah demi terciptanya iklim ekonomi yang mampu bersaing.
DAFTAR PUSTAKA
R. Setiowati, Kesiapan UMKM dalam Menghadapi MEA 2015. Asosiasi UMKM Indonesia,2015.
Sudaryanto,Ragimun and Rahma Rina Wijayanti, Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, BKF. Skripsi.2014
S.Saudin,"Potret Iklim Usaha Pemberdayaan UMKM".Infokop Volume 16, 2008.
Tim APJII, "Saatnya Jadi Pokok Perhatian Pemerintah dan Industri". Buletin APJII Edisi 05.2016
HM. Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi Edisi 3. Penerbit Andi Yogyakarta.2009
S.H.Yuliati, Pengertian dan Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis.Universitas Terbuka.Modul.
Mulyanto and Agus, Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar Yogyakarta.2009
N.Wijayanto, Sistem Informasi Akuntansi.Erlangga Jakarta.2001
A.Fatta and Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Penerbit Andi Yogyakarta.2007
Roth, R.M., Dennis, A., and Barbara Haley Wixom. Systems Analysis and Design: International Student Version 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc Singapore.2013
Syaifullah and Jony Widianto,"Studi Kelayakan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Poltekes Kemenkes Riau dengan Menggunakan Metode Kelayakan TELOS",Jurnal Sains,Teknologi dan Industri vol.11,no.2,pp.200-211,2014
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : khoirul hidayat S
NIM : 181250000288
Program Studi : Sistem Informasi
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul: “STUDI KELAYAKAN SISTEM MAPPING POINT UMKM KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELAYAKAN TELOS” adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu.
Dibuat di : Jepara
Pada tanggal : 13 Februari 2021
Yang menyatakan,

Khoirul Hidayat S
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : M Zulfa Syarifuddin S
NIM : 181250000248
Program Studi : Sistem Informasi
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul: “STUDI KELAYAKAN SISTEM MAPPING POINT UMKM KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELAYAKAN TELOS” adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu.
Dibuat di : Jepara
Pada tanggal : 13 Februari 2021
Yang menyatakan,

M Zulfa Syarifuddin S
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Feri anggriawan
NIM : 181250000249
Program Studi : Sistem Informasi
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul: “STUDI KELAYAKAN SISTEM MAPPING POINT UMKM KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KELAYAKAN TELOS” adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu.
Dibuat di : Jepara
Pada tanggal : 12 Februari 2021
Yang menyatakan,

Feri Anggriawan

0 Comments